Ahmad seorang pelajar berusia sekitar 15th yang
tinggal di Bandung tepatnya di daerah Soreang. Suatu waktu ahmad pergi
jalan-jalan ke daerah jakarta bertemu dengan orang yang tidak dikenal sama
sekali, namun orang tersebut mencoba meyakinkan ahmad dengan berkata
"percaya tidak, bahwa di daerah soreang ada seorang jawara bernama Satria
yang memiliki kekuatan luar biasa?" tak perlu berfikir lama Ahmad spontan
menjawab pertanyaan tersebut "saya percaya, karena memang beliau adalah
bapak saya".
Keesokan harinya pada saat perjalanan pulang
menggunakan bus kota dia dihampiri orang yang tidak dikenal lagi duduk
bersebelahan lalu Ahmad coba diyakinkan oleh orang tidak dikenal tersebut
"Percaya tidak, kalau di Soreang itu tempo dulu ada orang yang memiliki kekuatan
yang sangat luar biasa terkenal sampai ke seantero nusantara bernama Satria
penggigit? dia sanggup mengangkat bongkahan batu besar hanya menggunakan
telunjuk". Merasa tidak pernah melihat, atau membaca cerita tersebut, atau
bahkan mendengarkan cerita tersebut dari orang-orang sekitar sehingga dengan
tanpa ragu ahmad menjawab "Tidak, saya tidak percaya".
Dari cerita pendek diatas, maka kita bisa
membedakan mana yang disebut Iman dan mana yang disebut tertipu.
1. Ahmad menjawab
percaya dengan mudah ketika diyakinkan tentang keberadaan jawara bernama Satria
karena memang ahmad pernah bertemu dan bahkan pernah merasakan kehadirannya dan
itulah yang disebut pengetahuan. sementara ketika ditanya tentang seorang
jawara tempo dulu bernama Satria penggigit, Ahmad menjawab dengan tegas tidak
percaya karena memang jangankan bertemu dan merasakan kehadirannya, mendengar
cerita atau membaca kisahnya saja belum pernah maka saat itulah Ahmad sedang
menjaga diri untuk tidak Tertipu begitu saja terlepas benar atau tidaknya
keberadaan Satria penggigit tersebut.
2. Beda halnya jika Ahmad menjawab percaya tanpa penelusuran
kebenran cerita tersebut maka saat itulah Ahmad sudah Tertipu meskipun kisah
itu benar adanya.
3. Sebaliknya jika Ahmad berfikir sebelum menjawab lalu berusaha
mencari data kebenaran kisah tersebut dan sampailah ahmad pada kesimpulan
tentang keberadaannya kemudian dia menjwab dengan tegas "saya
percaya" itulah yang namanya IMAN. meski tak pernah bertemu, melihat dan
merasakan sebelumnya, tapi proses pencarian data kebenaran sehingga sampai pada
kesimpulan percaya merupakan pembeda antara iman dan tertipu.
Contoh diatas
merupakan ilustrasi mengenai fenomena pengakuan keimanan kebanyakan orang, dimana
kebanyakan orang dengan mudah mengaku beriman padahal pengakuannya itu tidak
lebih hanya sekedar doktrin belaka yang diterima mereka semenjak kecil. Hidup
dilingkungan muslim dituntut untuk beriman kepada Allah oleh orang tua dan
keluarga, masuk ke sekolah bertemu dengan orang asing yang berperan sebagai
guru agama yang lagi-lagi memberi doktrin bahwa Allah itu ada dan harus diimani
karena bagian nomor pertama dalam urutan rukun iman.
Mereka yang memaksakan doktrin kepada kita sejak kecil
bahwa kita harus beriman kepada Allah pada awalnya adalah orang asing tidak
dikenal oleh kita. Sama seperti contoh Ahmad di atas, bila kita hanya menjawab
tanpa berusaha mencari data kebenarannya mungkin saja selama ini kita telah
tertipu oleh mereka. Karena sebagai bukti ketika kita ditanya apakah Allah itu
ada? Kita tidak sanggup menjawab lebih dari sekedar jawaban ADA namun tak mampu
menjelaskan keberadaannya.
Padahal sesuatu dianggap ada atau eksistensi dari sesuatu
itu diyakini keberadaannya jika terikat ruang dan waktu. Sebagai contoh,
Handphone atau laptop yang sedang kita gunakan dianggap ada karena terikat
ruang dan waktu maksudnya adalah apabila kita pertanyakan keberadaan Handphone
dan laptop kita dimana dan kapan adanya maka kita mampu menjawabnya secara
detail. Ketika mampu dijawab dimana keberadaannya dan kapan keberadaannya
meskipun tidak terlihat oleh mata kepala sendiri, kita tegas menjawab bahwa
Handphone atau laptop itu Ada.
Allah, Adakah?? Pertanyaan yang mungkin pernah muncul.
Tidak cukup kita menjawab ada tetapi konsekuensi dari jawaban tersebut
melahirkan pertanyaan lain, Dimana?? Kapan??